Belajar Cinta kepada Khadijah radhilallahu ‘anha
Jika ada perempuan yang mampu membuat Aisyah cemburu besar, maka ia
adalah Khadijah. Jika ada perempuan yang mampu membuat Rasulullah SAW
mengingatnya sepanjang waktu bahkan ketika beliau dengan
isteri-isterinya, maka Khadijah lah orangnya, dan dengan Khadijah lah
Rasulullah SAW bermonogami.
Kisah tentang wanita mulia Ummul-Mukminat Khadijah RA merupakan kisah
yang penuh dengan kemuliaan, kisah yang penuh dengan teladan.
Tinta-tinta sejarah telah mencatat keistimewaan yang dimilikinya. Ia
meninggalkan teladan indah untuk para mukminah, bukan hanya dalam
berakhlakul-karimah tetapi juga bagaimana ia beribadah, berkeluarga, dan
bermuamalah.
Segala keistimewaan yang dimilikinya menjadikan ia perempuan
beruntung sepanjang masa. Ia mendapatkan cinta sejati dari kekasih
Allah. Bahkan ia wanita pertama yang yang mendapatkan berita masuk surga
serta mendapatkan ucapan salam dari Allah SWT.
Keistimewaan tersebut sesungguhnya tidak serta merta datang kepada
ibunda kita Khadijah, namun hal tersebut karena ia begitu mempesona. Ia
dengan penuh kerelaan mengorbankan harta dan jiwanya untuk dakwah
Rasulullah SAW. Dengan kematangan, kebijaksanaan, dan integritas
dirinya, Khadijah menyokong, membangkitkan tekad, dan mengobarkan
semangat dakwah Rasul. Cintanya yang besar mampu memberikan yang terbaik
kepada Rasulullah SAW sehingga sang suamipun amat mencintainya.
Akhlak Khadijah semestinya dijadikan gambaran bagaimana semestinya
seorang isteri bersikap kepada suaminya, sehingga sang isteri menjadi
perempuan yang mampu memberikan kebahagiaan kepada keluarganya dan
akhirnya terbentuklah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Berikut di bawah ini beberapa sifat Khadijah yang dapat dijadikan uswah
bagi para isteri dalam usahanya untuk menjadi perempuan istimewa bagi
suaminya.
Menerima suami apa adanya. Inilah teladan yang pertama yang
diajarkannya. Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, Khadijah
merupakan wanita kaya raya di seantero Mekkah. Dengan harta dan
kecantikan yang dimilikinya banyak laki-laki yang hendak meminangnya.
Tetapi Khadijah lebih memilih Muhammad yang tidak memiliki apa-apa.
Kemiskinan Muhammad tidak membuat Khadijah malu. Ia begitu mencintai dan
menerima Muhammad apa adanya. Bagi Khadijah harta bukanlah segalanya,
namun kebaikan dan kesalihan Rasulullah-lah yang menjadi pilihan
utamanya.
Selalu ada ketika suami membutuhkan. Selama bersama Rasulullah,
Khadijah selalu bersama dengan beliau dalam suka dan duka. Bahkan ketika
terjadi pemboikotan yang dilakukan oleh orang Quraisy, ia menjadi teman
yang sangat setia. Tidak sedikitpun ia mengeluh atas semua yang terjadi
pada keluarganya.
Penuh kasih sayang dan perhatian terhadap suami. Inilah sesungguhnya
yang diperlukan oleh para suami, termasuk Rasulullah SAW. Khadijah
perempuan yang memiliki cinta suci ini mampu mencurahkan perhatian dan
kasih sayangnya kepada Rasulullah SAW sehingga beliau tidak pernah
menyakiti isteri yang sangat dicintainya itu. Rasulullah SAW bahkan
bersabda, “Sesungguhnya aku telah diberi karunia dengan cintanya
Khadijah kepadaku” (HR Muslim).
Rela berkorban demi membela suami. Khadijah mengajarkan kita untuk
belajar memberikan yang terbaik kepada suami, berusaha memberikan semua
yang dimiliki jika suami membutuhkan. Dengan kedermawanannya, Khadijah
sanggup memberikan hartanya demi kepentingan dakwah Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “(Khadijah) beriman ketika orang-orang kafir
kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dan dia
membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku”.
Berkata bijak dan menenangkan. Keistimewaan Khadijah yang lain adalah
memiliki sikap lembut dalam bertutur kata dan bersikap bijaksana
sehingga yang dikeluarkan dari lisannya hanyalah perkataan lembut dan
menenangkan hati Rasulullah SAW. Perhatikanlah tutur kata Khadijah
ketika terjadi peristiwa turun wahyu pertama yang membuat Rasulullah SAW
lari ketakutan, Khadijah berkata, “Jangan khawatir, berbahagialah,
sesungguhnya Allah tidak mungkin akan menghinakanmu dengan kejadian itu.
Selama ini engkau selalu menyambung silaturahmi, jujur dalam berbicara,
meringankan beban orang lain yang kesusahan, membantu orang lemah,
menghormati tamu, dan mendukung setiap hal yang mengandung kebenaran”.
Mendidik anak-anak dengan baik. Salah satu keistimewaan Khadijah
dibanding isteri-isteri Rasulullah yang lain adalah dari Khadijahlah
Rasullah SAW mendapatkan keturunan. Nabi SAW besabda, “Allah
mengaruniaiku anak darinya ketika Dia tidak memberiku anak dari
isteri-isteriku yang lain”.
Bukan hanya itu saja. Walau usianya sudah tua, ia mampu mendidik
putra-putri mereka dengan penuh cinta dan kemuliaan hingga putra-putri
Rasulullah memiliki akhlak yang baik dan keimanan yang kuat.
Bergaul baik dengan suami. Tidak pernah diceritakan kisah yang jelek
mengenai pernikahan Khadijah dan Rasulullah SAW. Hal ini menunjukan
pergaulan yang baik di antara keduanya. Keduanya paham mengenai hak dan
kewajiban masing-masing sehingga tenanglah rumah tangga beliau.
Tawakal dan sabar. Inilah yang dilakukan Khadijah sebagai seorang
isteri yang suaminya pada saat itu menjadi bulan-bulanan penghinaan
masyarakat Quraisy. Tawakal dan bersabar menghadapi semuanya telah
memberikan energi positif bukan hanya bagi Khadijah, tetapi juga
terhadap Rasulullah SAW sehingga ia kuat menghadapi semuanya.
Khadijah adalah perempuan agung. Dengan segala kelebihan yang
dimilikinya, ia mampu membuat Rasulullah SAW begitu mencintainya. Bahkan
ketika Khadijah telah tiada pun Rasulullah SAW masih sering
mengingatnya. Pernah suatu waktu Rasulullah SAW berkata kepada Aisyah, ”
Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik daripada dia”.
Beruntung sekali menjadi Khadijah. Ia mendapatkan dua cinta agung,
cinta Allah SWT dan cinta kekasih Allah. Sebagian sifat-sifat Khadijah
di atas hanyalah bagian kecil dari kecemerlangan yang dimilikinya
sebagai wanita. Jika kita menginginkan hal tersebut sudah sepatutnya
kita meneladani Ummul-Mukminat Khadijah radhiallahu ‘anha. Semoga kelak
kita menjadi tetangga beliau di surga.
Sumber : muslimahzone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar